19.54.00
Negara di Asia Tenggara yang tetap belum terdapat oleh coca cola. Semacamnya tak ada orang yang belum sempat meminum Coca-cola. Serta semacamnya semua orang tentu mengetahui minuman bersoda ini. Tetapi nyatanya pikiran kami salah, tetap ada negara Kuba serta Korea Utara yang belum sempat mencicipi Coca-cola. Sedangkan Myanmar baru bakal mencicipi minuman bersoda ini.
Berdasarkan berita yang diberbagi Associated Press, The Coca-cola Company, minuman bersoda tersebut bakal mulai menjual produknya lagi di Myanmar seusai kurang lebih 60 tahun berlalu.
The Coca-cola Company sempat meperbuat bisnis di Myanmar kurang lebih tahun 1927. Tetapi pada saat itu AS melarang perusahaan ini berinvestasi di negara-negara Asia Tenggara yang tetap dalam proses reformasi demokrasi.
Sampai pada akhir tahun 2011, Myanmar tetap dikuasi oleh militerisasi. Pemerintahan AS telah mencabut sanksinya. Perusahaan-perusahaan populer semacam Coca-cola Company telah bisa berinvestasi kembali di Myanmar.
Coca-cola bakal mengimpor produk-produknya dari negara tetangga selama Perusahaan sedang dibuat di Myanmar. Perusahaan tersebut bakal menyumbang 3 juta dollar alias kurang lebih 28 milyar rupiah untuk pembangunan perusahaan serta membuka lapangan kerja bagi wanita Myanmar.
Coca-cola bekerjasama dengan PACT yaitu kelompok non pemerintah yang mendukung inisiatif ekonomi serta kesehatan di negara-negara berkembang.
Sampai kini hanya Korea Utara yang belum sempat merasakan minuman bersoda Coca-cola tersebut. Sebetulnya Kuba merupakan salah satu negara pertama yang tersedia Coca-cola. Tetapi sebab pemerintahan yang dipimpin oleh Fidel Castro, aset swasta disita seusai Revolusi Kuba.
