Iklanhariini.com. Penipu Via SMS Bisa Meraup Untung Hingga 7 Juta Sehari. Pria bernama Effendi alias Lekeng (36) menampik bahwa aksinya memanfaatkan ilmu hitam utk menipu korbannya. Tersangka cuma menggunakan situasi & keadaan korban. "Gak ada yg bisa hipnotis. Soalnya orang yg ketipu kayak dihipnotis pula. Udah keambil baru sadar," kata Effendi di Polda Metro Jaya. Situasi tersebut contohnya tersangka menelepon atau memberikan pesan singkat pada saat tengah malam hri. Tersangka mengabarkan bahwa beliau sedang di kantor polisi atau salah satu keluarga korban kecelakaan & di rumah sakit. "Korban kepancing kayak kena hipnotis saja," kata Effendi.
Penipu Via SMS Bisa Meraup Untung Hingga 7 Juta Sehari
Effendi sendiri mengaku bahwa dia mengirim pesan penipuan jumlahnya 6.000 per pengiriman.Dia tidak peduli bila ada nomer yg salah dalam penerima pesan. "Tergantung pihak korban yakin atau enggak. Aku kurang tau caranya, anak-anak yg kerjain," kata Effendi. Dalam satu hri, Effendi bakal meraup untung sampai 7 juta rupiah dari korbannya. Dirinya melakoni tindakan penipuan selama dua thn. Effendi berulang kali menyunggingkan senyum waktu dihadapkan pada media di Polda Metro Jaya. Bos penipuan via short message service (SMS) ini seakan tidak menyesalkan perbuatannya. Effendi menceritakan bahwa duit hasil penipuan yg diperolehnya sejauh ini serta-merta beliau belanjakan. Sebahagian duit itu dimanfaatkan Effendi utk merenovasi rumah di kampung halamannya di Wajo, Sulawesi Selatan.
Ingin Bangun Rumah Seperti Villa
"Baru dua ratusan juta," kata Effendi. Dia membangun rumah panggung bersama bahan kayu jati. Tamatan sekolah menengah pertama (SMP) ini mengaku ingin mempunyai suatu rumah yg serupa vila. Tidak Cuma rumah, Effendi sudah membeli dua mobil, yaitu Toyota Yaris & Avanza Veloz, dgn duit hasil penipuan yg dilakukannya. "Masih nyicil itu mobilnya," papar Effendi. Dari pengakuannya, Effendi dapat meraup 7 juta rupiah tiap-tiap harinya. "Setornya per hri. Rata Rata sehari 3 juta. Biasanya 7 juta. Namun kebanyakannya pun gak ada (duit)," kata Effendi. Dari duit tersebut, Effendi membaginya lagi ke anak buahnya. Dirinya mempunyai lima anak buah di Bandung, Jawa Barat.Setor dan Bagi-bagi Uang Hasil Penipuan
"Saya dapat 75 %, sedangkan sisanya dibagi. Ada pula tujuh prosen dibagi ke penarik dana Rek.," kata Effendi. Dari pernyatan Effendi, dia mendapat banyak rekening dari pemesanan di Jakarta Selatan. Dia mesti membayar 500.000-Rp 850.000 per buku Rek. Sindikat penipuan Effendi beraksi dengan meminta korbannya buat mengirim duit ke satu buah No. Rek. Dia berpura-pura sudah berkomunikasi pada awal mulanya. Sementara itu, dari pengakuannya, Effendi tidak sempat memakai modus "mama minta pulsa". Tetapi, polisi meragukannya.Rupanya praktek penipuan yg dilakukannya malah makin menjadi jadi. Padahal, keluarga berulangkali memperingatkan Effendi soal penipuannya."Iya sudah tahu. Tetapi dari tempo hari suruh berhenti. Tetapi belum berhenti," kata Effendi
Effendi masih lakukan tindak penipuannya dikarenakan tergiur pendapatan lumayan banyak. Dalam sehari dirinya sanggup menguras duit korban hinga 7 juta rupiah. Dia melakukan penipuan via SMS ini selama lebih kurang dua th.
Diceraikan Istri, dan Akhirnya dibekuk Polisi
Bukan satu atau dua kali saja Effendi diperingatkan. Dirinya sempat diceraikan istri pertama sebab diketahui lakukan perbuatan penipuan via pesan singkat ini. Tetapi, Effendi masihlah berulah. Hingga nikah kembali & masihlah lakukan perbuatan penipuan. Bpk dari dua orang anak ini melarikan diri diwaktu hendak dibekuk. Dia membawa istri & satu anaknya yg masih balita buat pergi bersembunyi. "Saat itu ingin ke Kolaka, ke rumah saudara mamah. Kan telah naik di Televisi. Parno juga," kata Effendi.